Our social:

Kamis, 07 Januari 2016

BRAVO!!! Banyak 'Dampak Positif Jokowi' KEPEMIMPINAN JOKOWI

Satu tahun lebih pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah berjalan, walau sempat mengalami perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas ekspor yang sedang melanda negeri ini.

Tetapi, di luar itu semua juga terdapat lebih banyak sekali perubahan positif terutama untuk aspek pembangunan infrastruktur serta kebijakan ekonomi jangka panjang.

Hal itu disampaikan oleh Lembaga Markplus Center Public Services (MCPS) pada sebuah acara diskusi yang diadakan di Tower A Eighty Eight, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa panelis yang sudah mengenal dengan sangat dekat mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ir. H. Joko Widodo
Ir. H. Joko Widodo
Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengatakan kalau semenjak kepemimpinan Jokowi pada tahun 2014 silam, Indonesia punya banyak sekali pembenahan yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal investasi dan daya saing.

"Saat ini kita masuk dalam posisi 16 besar negara dengan ekonomi paling berkembang di dunia, dan pada tahun 2030 Indonesia bisa masuk tujuh negara dengan ekonomi terbesar di dunia bila pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Mustoha.

Indonesia menduduki Rank 7 Dunia
Indonesia menduduki Rank 7 Dunia
Mustoha juga menambahkan kalau rencana pemerintah untuk terjun dalam Trans Pacific Partnership (TPP) pada tahun 2016 adalah sebuah langkah maju untuk menarik ekonomi Indonesia supaya lebih maju dan tidak ditinggalkan oleh para investor.

Adapun dampak positif lainnya diungkapkan oleh Dirut PT Garuda Indonesia yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Indonesia Marketeers Association (IMA) periode 2015-2017, Arif Wibowo.

Arif menilai kalau Indonesia sejak dipimpin oleh Presiden Jokowi jauh lebih kompetitif dan mampu untuk berdaya saing jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Hal tersebut terlihat dari Global Competitiveness Index yang melompat dari posisi 74 langsung ke posisi 20.

Indonesia Rank 20
Indonesia Rank 20 dunia
‎"Bahkan beliau sangat mendukung industri pariwisata dalam negeri dengan membebaskan Visa bagi 90 negara, dan keputusan ini merupakan salah satu terobosan untuk semakin mengenalkan keindahan wisata dalam negeri pada turis mancanegara," kata Arif.

Dampak positif lainnya dapat terlihat dari usaha pemerintah dalam menumbuhkan usaha kecil menengah dan menyusutkan persentase bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) mulai dari angka 22 persen hingga 12 persen dan bakal diperkecil lagi sampai 9 persen pada tahun-tahun berikutnya.

Tetapi, Arif juga meminta untuk pemerintahan melalui Kementerian Perhubungan RI guna meningkatkan fasilitas infrastruktur di 230 bandar udara yang terdapat di Indonesia. Pasalnya, sekitar 70 persen dari total banda udara tersebut masih saja mengandalkan visual landing.

"Dampaknya rotasi pesawat menjadi pendek sehingga membebankan maskapai penerbangan yang mengantri untuk lepas landas atau mendarat‎, dan di sebagian besar lokasi pariwisata unggulan belum bisa dilandasi oleh pesawat tipe 737 dan 720," tambahnya.

Sedangkan untuk Vice President Director, PT Toyota Astra Motor, Suparno Djasmin memberikan pujian untuk Presiden Jokowi yang sudah berani menghentikan lebih dari Rp 200 triliun subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tak tepat sasaran dan telah membelenggu Indonesia selama ini.

Bahan Bakar Minyak
Bahan Bakar Minyak
"Pak Jokowi ini punya keberanian seorang leader, beliau berani melakukan yang benar, dia fokus pada infrastruktur dan swasembada pangan, sehingga buying power masyarakat lambat laut meningkat," kata Djasmin.

Ia juga menilai kalau banyak sekali proyek-proyek infrastruktur yang mangkrak pada era sebelum Jokowi telah dilanjutkan kembali sehingga ekonomi domestik dapat berkembang dan berbagai implementasi kebijakan di daerah sangatlah terasa.

"Dari kacamata seorang marketing, sosok Jokowi tidak hanya menimbulkan persepsi masyarakat saja, tapi value of goverment benar terasa langsung oleh masyarakat, berbagai pembangunan infrastruktur nanti akan sangat terasa pada tahun 2017 dan 2018‎," lanjutnya.

Bukan hanya itu saja, panelis lainnya, Managing Director Siloam Hospitals Group, Dr. Anang Prayudi mengungkapkan dua hal yang fundamental dan disentuh oleh Presiden Jokowi pada waktu terpilih dalam pemilu Presiden 2014 silam merupakan Pendidikan dan Kesehatan.

‎"Kalau kita bicara kesehatan, tantangannya sangat luar biasa, industri kesehatan di South East Asia sifatnya fast growing meski penetrasinya rendah‎, padahal pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi, jadi kebutuhan akan layanan kesehatan juga akan terus meningkat," kata Anang.

Kesehatan
Kesehatan
Ia mengharapkan supaya pemerintah pusat bisa mempermudah izin untuk pihak private sector dalam membangun Rumah Sakit di daerah yang pada saat ini syarat membuka RS harus memenuhi sekitar 102 peraturan prasyarat.

"Masih harus ada sinkronisasi antara peraturan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," ungkap Anang.

Acara pertemuan diskusi itu juga turuh dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo sebagai keynote speaker. Pada sambutannya, Tjahjo menilai kalau pemerintahan Jokowi telah dalam track yang sudah sangat benar, walau mungkin ada banyak hal yang harus diperbaiki.

Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo
"‎Syarat utama pembangunan Indonesia ada tiga hal, yakni pemerataan pembangunan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, sehingga hasilnya kehidupan rakyat jauh lebih sejahtera‎," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan kalau pemerintah baru saja mulai berjalan sepenuhnya pada akhir Februari 2015 silam pada waktu APBN disahkan oleh DPR, sehingga pada bulan Maret, proyek sudah jalan dan April pembangunan infrastruktur bisa mulai berjalan juga.

"Untungnya keterlambatan pengesahan anggaran itu dibantu dengan kebijakan penghilangan subsidi BBM‎, jadi beban ekonomi Indonesia lebih ringan," katanya.(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar