Our social:

Kamis, 17 Maret 2016

Bikin Terharu dan Nangis Bacanya! Berkah Waduk Jatigede, Lihat Apa yang Terjadi...

Hamparan tanah luas berbukit-bukit di Sumedang, Jawa Barat kini telah menjelma menjadi waduk terbesar kedua di Indonesia, Waduk Jatigede.

Hamparan air berpadu pucuk bukit yang dasarnya sudah terendam air, ditambah hamparan hutan berwarna hijau membuat pemandangan Waduk Jatigede ini cocok sebagai lokasi wisata alternatif.

Area genangan waduk tersebut kini telah menjadi objek wisata baru. Meskipun belum dinyatakan resmi sebagai objek wisata, namun daya tariknya telah memikat banyak warga untuk berkunjung.

"Selalu ramai setiap Sabtu dan Minggu. Pokoknya kalau libur, di sini pasti ramai," ujar Ujang, warga Cipaku, Sumedang kepada detikFinance, Kamis (17/3/16).

Ujang saat ini berprofesi sebagai penarik perahu yang melayani wisatawan dadakan berkeliling Waduk Jatigede setiap harinya. Setiap harinya, kata dia, ada saja warga yang berkunjung dan menggunakan jasanya untuk berkeliling waduk terbesar kedua di Indonesia tersebut.

"Setiap hari ada, tapi memang ramainya setiap Sabtu atau Minggu saja," sambung dia.

Untuk menggunakan jasanya, Ujang menetapkan tarif Rp 10.000 per orang sekali naik. Saat puncak kunjungan, Ujang bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 200.000 per hari.

"Itu kalau sedang ramai sekitar Rp 200.000. Kalau sepi paling Rp 70.000-Rp 80.000. Untuk beli solar Rp 30.000, pulang ke rumah bawa Rp 40.000-50.000," kata Ujang.

Lantaran belum dinyatakan secara resmi sebagai lokasi wisata, Ujang dan puluhan temannya sesama penarik perahu pun belum mengantongi izin operasi perahu. Ia khawatir, sewaktu-waktu pekerjaannya sebagai penarik perahu akan hilang.

Ia pun semakin khawatir akan kehilangan sumber pencaharian karena mata pencaharian lain yang dapat dilakukan, yakni bertani, saat ini sangat sulit untuk dijalani karena lahan persawahannya telah tertutup air.

Secara geofrafis, Waduk Jatigede terletah di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal yang dihuni oleh sedikitnya 10.920 kepala keluarga.

Di Kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa dan Cijeungjing. Kemudian, dua desa di Kecamatan Jatinunggal yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kemudian Kecamatan Wado, ada Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura.

Berikutnya, Kecamatan Darmaraja yang memiliki 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, ada Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.
Direktorat Jenderal Sumberdaya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini ketinggian muka air telah mencapai 243 meter dari dasar waduk dengan volume air sekitar 392 juta meter kubik atau setara dengan 40% dari volume air yang ditargetkan agar waduk ini bisa beroperasi penuh yakni 980 juta meter kubik.

0 komentar:

Posting Komentar