Our social:

Kamis, 17 Maret 2016

Dukung Ahok-Heru Tak Perlu Materai

Pengumpulan KTP untuk mendukung Ahok-Heru di Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan menggunakan formulir Teman Ahok tidak perlu ditempeli materai. Teman Ahok menilai, perihal materai ini adalah informasi simpang siur yang berangkat dari pernyataan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yang kemudian disalahpahami oleh relawan dan dimanfaatkan untuk mempersusah pengumpulan KTP.  

Duet Ahok-Heru diusung Teman Ahok dan dideklarasikan Senin (7/3/2016).

Teman Ahok telah berkoordinasi dengan KPUD, jauh sebelum dimulainya pengumpulan KTP. “Materai ini disalahartikan. KPUD menjelaskan materai memang nanti harus digunakan saat proses pendaftaran ke KPU. Materai tersebut ditempelkan di formulir KWK-B1,” kata Amalia Ayuningtyas, juru bicara Teman Ahok, dalam keterangan tertulisnya kepadaObsessionnews.com, Kamis (17/3/2016).  

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Teman Ahok.

Namun, lanjutnya, yang diisi masyarakat saat ini bukan merupakan formulir KWK-B1. “Formulir KWK B-1 itu bukan formulir yang sekarang. KWK B-1 itu nantinya berisi rekapitulasi siapa saja yang mengumpulkan KTP, dikelompokkan per wilayah. Jadi hanya satu formulir KWK B-1 per kelurahan. Dan itu nanti yang akan membuat adalah Teman Ahok, dan yang menandatangani formulir tersebut bukan yang memberi KTP, tapi kandidatnya, yaitu Pak Ahok dan Pak Heru,” jelasnya 

Keceriaan menghiasi wajah beberapa wanita yang telah menyerahkan KTP untuk mendukung Ahok-Heru.

Terkait tudingan lawan politik Ahok, Amalia enggan menanggapi terlalu jauh. “Itu biasa untuk menyerang kita. Jika sejuta KTP kali materai Rp 6.000 ya sampai Rp 6 milyar. Tapi kan sebenarnya nanti totalnya cuma 247 materai, tak sampai dua juta rupiah. Andai sampai 6 miliar begitu hanya untuk materai, berarti aturannya yang tidak benar. Jauh-jauh hari pasti sudah kita gugat,” tandasnya.  

Warga antusias mengisi formulir dukungan untuk Ahok-Heru.

Ahok, panggilan akrab Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Duet Ahok-Heru diusung oleh relawan Teman Ahok. Para relawan yang terdiri dari anak-anak muda inilah yang bermanuver dalam pengumpulan sejuta KTP. Teman Ahok secara resmi mendeklarasikan Ahok-Heru Senin (7/3/2016).  
Gerakan sejuta KTP untuk Ahok dimulai sejak Juni 2015. Ketika itu formulir yang diedarkan hanya tercantum dukungan untuk calon gubernur (cagub), yakni Ahok, sedangkan kolom calon wakil gubernur (cawagub) masih kosong. Adapun perolehan KTP sejak Juni 2015 hingga Rabu (9/3/2016) sebanyak 784.977 KTP.  

Partai Nasdem mendukung pasangan Ahok-Heru di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.

Perlu diketahui dukungan perolehan KTP hingga Rabu (9/3) masih menggunakan formulir lama. Sejumlah pihak berupaya menjegal Ahok dengan mempermasalahkan belum tercantumnya nama cawagub pada formulir lama. Untuk itu Teman Ahok memutuskan mengumpulkan KTP ulang pada hari Jumat (11/3) dengan mengedarkan formulir baru yang mencantumkan nama cagub dan cawagub.

Muda-Muda Ahok yang dibentuk Partai Nasdem bersinergi dengan Teman Ahok dalam pengumpulan sejuta KTP.

Hal ini berarti Teman Ahok harus berjuang lagi dari nol. Tetapi, mereka tak berkecil hati, karena ternyata antusiasme berbagai elemen masyarakat mendukung Ahok-Heru tinggi.

Baru efektif enam hari Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 99.653 KTP hingga Rabu (16/3/2016). Teman Ahok menargetkan syarat minimum KPU 532.000 KTP tercapai pada akhir Mei 2016, dan target sejuta KTP terealisir pada akhir Juni 2016. 

Seperti diketahui Mahkamah Konstitusi pada September 2015 mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon independen untuk Pilkada 2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP. 

Kendati demikian Ahok meminta Teman Ahok tetap mengumpulkan sejuta KTP sesuai target awal. Ahok beralasan apabila ada KTP yang diverifikasi (KPUD) DKI dan dianggap tak memenuhi syarat, masih ada stok.

Ahok juga mendapat dukungan dari Partai Nasdem. Partai besutan Surya Paloh ini secara resmi mendeklarasikan dukungannya pada Ahok, Jumat (12/2) lalu. Dukungan Nasdem tanpa syarat, yakni dipersilakan maju lewat jalur independen dan memilih sendiri wakilnya. Nasdem membantu Teman Ahok mempercepat pengumpulan sejuta KTP. Nasdem membentuk muda-Muda Ahok yang bersinergi dengan Teman Ahok dalam pengumpulan KTP.(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar